·
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
awal terjadinya pergerakan nasionalisme Cina?
2. Mengapa
terjadi nasionalisme di Cina?
3. Seberapa
besar kah tokoh Dr. Sun Yat Sen dalam pergerakan nasionalisme Cina saat itu?
·
Tujuan
Penulisan
1. Menjelaskan
tentang hal-hal apa yang menjadi andil besar dalam pergerakan nasionalisme di
Cina.
2. Menyebutkan
sebab-sebab yang menjadikan dalang terjadinya nasionalisme Cina saat itu.
3. Menjelaskan
tentang pengaruh Dr. Sun Yat Sen dalam pergerakan nasionalisme di Cina.
B.
Pembahasan
Nasionalisme China
Dinasti terakhir
kekaisaran Cina adalah dinasti Manchu yang memerintah sekitar tahun 1644 sampai
dengan 1912 yang berasal dari Asia Tengah, sehingga sebenarnya merupakan
dinasti asing bagi rakyat Cina. Kaum atau penduduk bangsa Manchu adalah seorang
tuan-tuan tanah besar yang telah memmiliki hak-hak istimewa. Dalam abad ke 19
kekaisaran Cina dalam keadaan lemah, sehingga tidak mampu menghadapi kekuasaan
Eropa. Akibat kekalahannya dalam perang candu, Cina harus menyerahkan Hongkong
dan lima pelabuhan harus dibuka bagi bangsa Eropa saat itu. Dalam perang dengan
Jepang pada tahun 1894-1895 kekaisaran Cina juga kalah dan terpaksa harus
melepaskan Formosa kepada Jepang berdasarkan perjanjian Syimonoseki.
A.
Runtuhnya
Dinasti Manchu
Mulai
pertengahan abad ke-17 ( 1644), Cina berada di bawah kekuasaan dinasti asing
yakni Dinasti Machu. Di bawah pemerintahan Kaisar K'ang Hsi (1662–1722) dan
Ch'ien Lung (1736–1796), Cina mengalami masa kejayaan. Akan tetapi, setelah
meninggalnya kedua kaisar tersebut. Dinasti Manchu berangsur-angsur mengalami
kemunduran dan akhirnya runtuh.
1) Perang
Candu (1839–1842).
Gerakan
kebangsaan Cina tidak hanya berjuang untuk pembaharuan, tetapi juga untuk
menentang pengaruh orang asing, dan meruntuhkan dinasti Manchu seperti yang
telah dijelaskan diawal tadi.
Berawal dari aktivitas Inggris yang memasukkan candu secara
besar-besaran ke Cina tanpa membayar bea cukai menyebabkan Cina (Lin Tse Hsu)
membuang 20.000 peti candu seharga 9 juta dollar ke laut. Hal ini menimbulkan
ketegangan antara Cina dan Inggris sehingga meletuslah Perang Candu. Perang
berakhir dengan kemenangan Inggris dan diakhiri dengan Perjanjian Nanking, 29
Agustus1842.
Perjanjian
Nanking isinya, antara lain sebagai berikut:
a) Cina
menyerahkan Hongkong kepada Inggris.
b) Cina
mengganti kerugian perang sebesar 6 juta dollar.
c) Lima
kota pelabuhan (Canton, Amoy, Foochow, Ningpo, dan Shanghai) dibuka untuk
perdagangan asing.
Kekalahan
Cina dalam Perang Candu ini mengakibatkan martabat bangsa Cina menurun dan
suramnya Dinasti Manchu di dunia internasional.
2) Pemberontakan
T'ai Ping.
Pemberontakan
ini dilakukan oleh rakyat Cina yang bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan Dinasti
Manchu. Adapun sebab-sebab timbulnya pemberontakan T'ai Ping, antara lain
sebagai berikut:
a) Lenyapnya
kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchuakibat kekalahannya dalam Perang
Candu.
b) Rakyat
yang sudah menderita masih dibebani pajak yang tinggi untuk ganti kerugian
perang.
c) Timbulnya
semangat nasionalisme.
d) Berkembangnya
agama Kristen Pemberontakan meletus pada tahun 1851 di Kwangsi di bawah
pimpinan Hung Hsiu Chuan. Dengan paham Kristennya, Hung ingin membebaskan rakyat
Cina dari kekuasaan Dinasti Mancu yang korup dan bobrok. Di Nanking, Hung Hsiu
Chuan berhasil mengangkat dirinya menjadi raja dengan gelar T'ien Wang (Kaisar
Langit) dan kerajaannya dinamakan T'ai Ping Tien Kuo (Kerajaan Surga yang
Abadi). Namun, pemberontakan ini akhirnya berhasil dipadamkan oleh Dinasti
Manchu pada tahun 1864.
3) Perang
Cina Jepang I (1894–1895)
Lama sebelum
perang berlangsung, Korea adalah negeri jajahan Cina. Namun, mulai 1894 Jepang
menaruh perhatian yang sangat besar kepada Korea sehingga berusaha merebutnya
dengan melawan Cina. Perang berakhir dengan kemenangan Jepang dan diakhiri
dengan Perjanjian Shimonoseki, 17 April 1895. Perjanjian Shimonseki isinya,
antara lain sebagai berikut:
a) Cina
mengakui kemerdekaan Korea.
b) Cina
harus menyerahkan Kepulauan Pescadores dan Taiwan kepada Jepang.
c) Cina
harus membayar ganti kerugian besar sebesar 200 juta tael.
4) Pemberontakan
Boxers
Gerakan
Boxers semula anti terhadap Dinasti Manchu, namun oleh Kaisar Janda Tua, yakni
Ibu Tzu Hsi, kemudian dibujuk supaya anti terhadap Barat. Boxes mengepung
perwakilan Barat yang ada di Peking. Karena merasa terancam, negara-negara
Barat yang mempunyai perwakilan di Peking kemudian membentuk pasukan
internasional. Berkat pasukan internasional gerakan Boxers berhasil dipadamkan
dan diakhiri dengan Protokol Peking 1901.
B.
Timbulnya
Nasionalisme Cina
Sebab-sebab
timbulnya nasionalisme Cina adalah sebagai berikut:
1) Lenyapnya
kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchu. Dinasti Manchu yang pernah
membawa kejayaan Cina, kemudian menjadi pudar setelah kedua kaisar besar (K'ang
Hsi dan Ch'ien Lung) meninggal. Akibatnya, lenyap pula kemakmuran Cina.
2) Pemerintahan
Manchu dianggap kolot dan telah bobrok.
3) Adanya
korupsi dan pemborosan yang merajalela, terutama di kalangan Istana Manchu.
4) Kekalahan
Cina dalam Perang Cina–Jepang I.
5) Munculnya
kaum intelektual Cina. Mereka telah mengenal pahampaham Barat, seperti
liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah kemudian
muncul cita-cita untuk menggulingkan pemerintahan Manchu.
C.
Ajaran Dr.
Sun Yat Sen
Kekalahan demi kekalahan diderita oleh Cina akibat pemerintahan Manchu yang
makin lemah. Hal ini menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda untuk bangkit
menyelamatkan bangsa dan negaranya. Dari kelompok inilah, kemudian tampil salah
seorang tokoh nasional Sun Yat Sen. Ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas
Kerakyatan), yakni min t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu
(kerakyatan atau demokrasi ), dan min sheng (kesejahteraan atau sosialisme).
Dengan asas San Min Chu I, Sun Yat Sen bercita-cita setelah Manchu runtuh akan
dibentuk satu pemerintahan pusat yang demokratis. Di samping itu, akan
mengangkat harkat dan martabat bangsa Cina sejajar dengan negara-negara Barat.
Ia berhasil mengadakan pendekatan kepada rakyat dan menghimpun kekuatan rakyat
di Cina Selatan untuk menggulingkan Manchu. Pada tanggal 10 Oktober 1911
meletuslah revolusi di Wuchang (Wuchang Day) di bawah pimpinan Li Yuan Hung dan
berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu. Itulah sebabnya, tanggal 10 Oktober
1911 kemudian dijadikan hari Kemerdekaan Cina. Dengan Revolusi Cina 1911, berarti
runtuhlah kekuasaan Manchu. Selanjutnya, pada tanggal 1 Januari 1912 Sun Yat
Sen dipilih sebagai Presiden Cina yang baru. Saat itu, wilayah Cina baru
meliputi wilayah Cina Selatan dengan Nanking sebagai ibu kotanya. Cina Utara
diperintah oleh Kaisar Hsuan Tsung (yang masih kanak-kanak) dengan didampingi
oleh Yuan Shih Kai menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Cina (12 Februari 1912).
demikian berakhirlah kekuasaan Manchu di Cina. Wuilayah Cina Selatan dan Cina
Utara berhasil dipersatukan. Yuan Shih Kai yang turut menandatangani penyerahan
kekuasaan dan diberi kekuasaan untuk mengaturnya. Ia pun berambisi besar untuk
menjadi presiden. Demi tetap tegaknya Republik Cina dan untuk terhindar dari
perang saudara maka Sun Yat Sen mengundurkan diri dari jabatan presiden (15
Februari 1912) dan menyerahkannya kepada Yuan Shih Kai. Sun Yat Sen
mengundurkan diri ke Canton pada bulan Agustus 1912 dan mendirikan Partai Kuo
Min Tang (nasional) dengan asas San Min Chu I. Pada perkembangannya, setelah
Yuan Shih Kai menjadi presiden, ia bertindak diktator seperti kaisar. Pada
tahun 1916, Yuan Shih Kai meninggal sehingga memberi kesempatan Sun Yat Sen
kembali memimpin Cina Selatan. Di Cina Utara kemudian berdiri Partai Kung Chang
Tang (komunis) di bawah pimpinan Li Li-san sebagai tandingan Partai Kuo Min
Tang. Sun yat Sen bercita-cita untuk menyatukan seluruh Cina, namun sayang
citacitanya belum terwujud telah meninggal dunia ( 1925) dan digantikan oleh
Chiang Kai Shek.
D.
Peran Dr.
Sun Yat Sen Dalam Nasionalisme di Cina
Salah satu tokoh nasionalis
Cina adalah Dr. Sun Yat Sen. Berikut ini simaklah perjuangan Dr. Sun Yat Sen .
Dr. Sun Yat Sen merupakan tokoh nasionalis Cina ternama. Ia mencita-citakan
Cina baru yang didasarkan San Min Chu I (Tiga Sendi Kedaulatan Rakyat) yaitu
nasionalisme, demokrasi dan sosialisme.
Revolusi nasional di bawah pengaruhnya meletu di Wuchang 11 Oktober 1911.
Mulanya revolusi ini berperan di Cina Selatan, sementara Cina Utara masih
dikuasai orang Manchu (kaisar Pu Yi) dan para Warlord. Demi
membentuk Cina bersatu (utara dan selatan) ia rela menjadi presiden jendral
Yuan Shih Kai 1911-1916 (salah satu Warlord yang berpengaruh). Sementara Dr.
Sun Yat Sen mengundurkan diri ke Kanton dan mendirikan KuoMinTang (Partai
Nasionalis). Antara 1916-1922 di Cina terjadi kekacauan dan akhirnya dapat
dipadamkan dan Dr. Sun Yat Sen menjadi preesiden sampai akhir hayatnya
1924.Pengganti Dr. Sun Yat Sen adalah Chuang Kai Shek.
Chiang berhasil mengalahkan panglima perang. Keberhasilan Chiang ditopang oleh cara agen komunis yang mempengaruhi rakyat(petani di Utara) untuk menentang para panglima perang. Tetapi Chiang khawatir kaum komunis akan berbalik menentangnya. Kemudian, dia memerintahkan pembantaian para pendukung kaum komunis. Jenderal Chiang Kai Sek dan kaum komunis walaupun telah berjuang bersamasama, tetapi satu sama lain tidak saling percaya. Salah seorang komunis yang bernama Mao Zedong selamat dari pembantaian itu. Kemudian dia memimpin perlawanan dengan membentuk pemerintahan yang berkiblat kepada Soviet. Akhirnya pasukan Mao berjaya. Tahun 1949, Mao mendirikan Republik Rakyat Cina (RRC). Sementara Chiang Kai Shek yang di dukung Amerika Serikat namun tidak di dukung oleh rakyat (petani) beserta pendukungnya meninggalkan Cina daratan maupun lautan melanjutkan pemerintahan menurut garis politik kuo Min Tang.
E.
Simpulan
Cina merupakan negara yang
memiliki sejarah cukup tua. Negara ini diperintah oleh berbagai dinasti. Kepala
pemerintahannya disebut kaisar. Salah satu dinasti asing yang pernah menguasai
Cina adalah dinasti Manchu (dinasti Ching) 1644 – 1912 yang berasal dari
Manchuria.Dari keterangan di atas, apakah Anda dapat menduga bagaimana
munculnya nasionalisme dari negara tersebut? Kalau belum bisa, simaklah uraian
selanjutnya. Nasionalisme Cina tersulut setelah rakyat kecewa terhadap penguasa
Manchu yang dinilai bukan dinasti keturunan Cina. Kebencian itu semakin
memuncak setelah bangsa Inggris mengungguli pasukan kaisar dalam Perang Candu
tahun 1842. Kaisar dinilai lemah dan bertanggung jawab atas penderitaan rakyat
Cina akibat penjajahan bangsa Eropa, AS dan Jepang. Akhirnya revolusi pun
pecah. Kaisar Manchu tahun 1911 digulingkan oleh rakyatnya sendiri dan Cina
menjadi republik. Namun republik ini rapuh karena panglima perangnya saling
bertikai.
Demikian makalah tentang pergerakan Nasionalisme Di China M.Art.X|Design yang bisa Saya sampaikan, Semoga dapan membantu....
Demikian makalah tentang pergerakan Nasionalisme Di China M.Art.X|Design yang bisa Saya sampaikan, Semoga dapan membantu....